Sabtu, 10 November 2012

ASDOS KKL EKOLOGI DI BATANG

ASDOS KKL EKOLOGI DI BATANG
Hari ke-3 di Cagar Alam Ulo Lanang Batang
Jum’at, 1 November pukul 17.30 saya bersam teman-teman asisten dosen ekologi berangkat dari semarang menuju Batang. Kami berangkat memakai sepeda motor. 3 motor masing-masing berboncengan daan kesemuanya adalah asdos meliputi saya sendiri, Ida, Herdy, Ely, Mas Dita dan Mbak Heni, sementara 1 motor lainnya dinaiki oleh seorang mahasiswa peserta KKL Ekologi yaitu Ian biasa dipanggil Bang Kumis. Sebenarnya saya sudah berencana ke Batang naik teruk bersama mahasiswa peserta Ekologi yang lain termasuk di dalamnya juga sudah ada Mas Vian dan Mas Kasbari namun karena koordinasinya kurang baik antara saya dan salah seorang mahasiswa KKL jadi saya tertinggal Truk. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Batang bersama Asdos lainnya dengan sepeda motor.
Perjalanan kami sangat menyenangkan terlebih saya bersama orang yang saya sayangi pergi ke Batang bersama. Perjalanan kami tidak sepenuhnya melalui jalan pantura tetapi beberapa diantaranya kami melalui jalan di tengah persawahan maupun pedesaan. Hampir di sepanjang jalan tidak ada masalah yang berarti karena saya maupun pengendara yang lain saling menunggu jika terdapat satu atau dua pengemudi tertinggal. Barulah di tengah perjalanan tepatnya di kabupaten Kendal saya tersasar ke rute yang berbeda. Ceritanya agak rumit dan aneh. Saya sendiri sebenarnya terkadang tidak percaya kenapa saya bisa sampai salah jalan. Pasalnya saya dari kos sudah mengetahui betul bahwa lokasi Batang dapat dilalui melalui jalan Pantura, jalan yang menghubungkan Jawa Timur dengan jakarta. Jadi saya sudah berkeyakinan tidak akan tersasar karena saya hanya mengikuti Rute Jalan menuju ke Jakarta saja. Namun takdir berbeda, di tengah perjalanan ketika mau memasuki perempatan di Kabupaten Kendal dimana Plank hijau sudah tertera jelas sakali tertulis nama-nama kota beserta arah petunjuknya. Jika saya berjalan lurus maka saya akan ke Jakarta artinya inilah jalan pantura yang seharunya saya lalui. Jika saya berbelok kiri menuju Wleri, Temanggung jadi dari jarak 50 meter sebelum perempatan saya sudah bergumam dalam hati untuk tetap lurus mengikuti arah Jakarta, Jalan Pantura. Setelah jarak kurang lebih 20 meter dari perempatan, tiba-tiba Ida yang duduk dibelakang saya berteriak keras menyebut kotanya Temanggung spontan saya kaget dan langsung berbelok kiri menuju arah Temanggung. Saya masih tidak sadar kalau saya salah jalan barulah kira-kira 20 detik kemudian pikiran jernihku datang kembali sontak saya berputar arah dan sesegera tancap gas untuk mengejar ketingalanku dengan rekan-rekan yang lain. Alhamdulilah pada akhirnya mereka menunggu di sebuah toko makanan untuk sejenak beristirahat sambil membeli minuman disana.
Setiba di lokasi, saalah satu rumah warga di desa Sibah Batang yang memang berdekatan dengan tempat objek yang akan kami amati yaitu Cagar Alam disana, kami disambut meriah oleh teman-teman mahasiswa KKL Ekologi yang sudah tiba dahulu disana. Saya beserta Asdos cowok lain masuk ke dalam rumah warga sebelaah kanan jalan sementara Ida dan kedua  asdos cewek lainnya masuk ke rumah satunya berada di sebelah kiri jalan. Namun 1 jam kemudian mereka bertiga tidak tahu kenapa berpindah ke rumah yang kami tempati, mereka masuk menuju sebuah kamar di sebelah ruang utama. Kamar itu adalah satu-satunya kamar yang ada di rumah yang kami inapi.
Setelah makan malam serta breaving dari Asdos ke mahasiswa, saya bersama Ian mahasiswa yang tadi berangkat bersama, pergi ke mushola terdekat untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib dan Isya’ secara berjama’ah. kami memang dari awal di semarang sudah berniat untuk menjama’ kedua sholat ini karena jarak antara kampus kami dengan tujuan lokasi lebih dari 90 KM jadi sudah memenuhi syarat dari menjama’ shalat ini sendiri. Saya berserta teman-teman yang lai ahirnya tertidur pulas menikmati indahnya mimpi akibat tubuh yang sudah terakumulasi capeknya.
Pagi harinya sabtu, 3 November 2012 saya bangun pukul 04.30 an atau setelah shubuh waktu itu. Saya bersama yang lain hendak ke mushola untuk melaksanakan ibadah sholat namun ternyata sumur yng berada di sebelah masjid sudah diantri banyak sekali mahasiswi yang hendak mandi, wudlu maupun sekadar cuci muka agar matanya melek seutuhnya. Karena kami pendatang baru kami ahirnya bingung mencari alternatif penganti untuk bisa berwudlu.  Kami mencoba mencarai air di sungai ternyata sungainya dangkal sekali, sangking dangkalnya kami dapat telihat dasar air yaitu tanah yang gelap. Kami merasa tidak nyaman jika berwudlu disana. Alhamdulillah akhirnya kami mendapatkan sumur yang lain kira-kira 500 meter dari tempat hunian kami. Kami pun wudlu dan melaksanakan sholat berjamaah.
Sehabis sholat saya kembali ke tempat transit untuk bersiap melanjutkan agenda kami yaitu observasi dan pengambilan dta di Cagar Alam Ulo lanang. Pukul 05.30 WIB kami berangkat bersama mengitari Stasiun yang telah ditentukan malam tadi. Sungguh menyenangkan melihat para peserta Ekologi dengan senyum ceria menikmati perjalanan mengitari stasiun, dalam benak saya berpikir kalau mereka pasti tidak tahu apa yang akan terjadi 5 jam kemudian pada diri mereka, pastinya akan capek berat dan kenyataannya pun demikian mereka semua kelelahan di waktu pengambilan data, Plotting. Terdapat 3 stasiun yang masing-masing ditempatkan dekat perairan untuk praktikum Ekologi Perairan.
Selaku Asisten Dosen saya pun menjalankan tugas saya seperti semestinya. Sesuai kesepakatan saya memimpin 2 kelompk di stasiun 3. Saya berpikir akan sangatlah mudah menjalankan tugas ini karena kedua kelompok yang saya amati terdiri ats wanita semuanya, jadi akan sangat mudah bagi saya untuk mengawasi maupun membmbing mereka. Namun berbeda dari yang saya pikirkan, terdapat satu kelompok yang membuat saya sangat kecapekan, bagaimana tidak beberapa plot mereka meminta saya untuk membantu mereka. Sebenarnya sudah saya beri satu solusi untuk mengatasinya namun mereka menjawb tidak bisa dengan alasan gender, wah... akhirnya saya juga yang harus terjun membantu mereka.
Plotting dan pengambilan data ini berakhir kira-kira sampai pukul 17.00 WIB setelah kelompok yang saya pegang menyelesaikan praktikaum ekologi lingkungan. Saya bersama beberapa kelompok lain akhirnya pulang ke tempat transit untuk menjalankan ibadah shalat ashar. Setiba di rumah kami shalat ashar berjamaah  bebrapa menit sebelum azan maghrib berkumandang. Dari pada saya pulang kembali ke ruang transit saya bersama teman-teman kembali ke sumur untuk mandi karena badan sudah tidak nyaman lagi akibat seharian menemani teman-teman mencari data di hutan. Namun setiba di sumur ternyata sudah banyak yang mengantri dari masayarkat asli sana. Kami akhirnya kembali lagi ke musholla untuk sholat maghrib dahulu  karena adzan sudah berkumandang barulah setelah itu kami mandi bersama.
Setelah menunaikan shalat isaya’ kami makan bersama di ruang utama bersama para kaum hawa karena sebelumya sudah diumumkan setelah makan akan ada evaluasi dan breaving untuk kegiatan esok hari, minggu 3 Nopember 2012 mengamati Monyet dan Lutung. Pukul 22.30 WIB saya tertidur pulas memimpikan .
Keesokan harinya seperti biasa saya terbangun pukul 03.30 WIB saya bersama rekan saya pergi ke sumur untuk wudlu dan kemusholla menunaikan sholat Lail dilanjutkan sholat shubuh berjamaah. Pukul 05.00 kami udah berkumpul untuk bersiap pergi ke hutan kembali mengamati lutung dan monyet. Kali ini kegiatan teras membosankan karena para peserta dimita untuk menunggu dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB dalam tempat yang tersembunyi agar si monyet dan lutung tersebut tidak kaget melihat orang datang. Karena itulah saya memutuskan untuk berkeliling menyusuri kelompok-kelompok di setiap plot serta di sela-sela itu saya menyempatkan diri pergi ke pasar membeli oleh-oleh. Dan hal yang paling menarik adalah saya bersama si Dia berdua duduk bersama bercengkerama menikmati aliran sungai yang lumayan deras. Jadi waktu tak terasa kala itu.
Setelah selesai kami memutuskan untuk kembali ke transit persiapn untuk kembali ke semarang. Aya an ketiga teman saya memutuskan untuk pulang ke semarang terlebih dahulu setelah shalat dluhur. Setelah minta ke ijin ke penanggungjawab kami berempat akhirnya pulang dengan 2 motor masing-masing berua boncengan. Kami menikmati perjalanan pulang kami dan tak sabar untuk menyapa ruang tidur karena tubuh sudah terasa capek ingin segera istirahat sejenak. Satu motor memutuskan untuk mempercepat laju akhirnya saya dan si dia pulang sendiri. Tidaklah bermasalah bagi kami, karena kami tetap bisa pulang dengan melihat petunjuk arah di ajalan pantura ini dari Batang ke Semarang. Yang menjadi masalah adalah di tengah-tengah perjalanan kami mendapatkan kecelakaan. Motor kami diserebet truk dum yang membuat motor yang saya naiki oleng dan jatuh ke kiri. Kami berdua akhirnya terluka parah dengan lutut, telapak tangan dan siku luka dan memar-memar. Alhamdulillah 50 meter dari sana terapat beberapa orang yang sedang menata traktak yang secara cepat membantu membawakan motor yang berada kira-kira 5 meter di belakang kami.
Sepuluh menit kami duduk untuk beristirahat  karena masih trauma dengan kejadian yang baru terjadi. Tak lama setelah itu kami melanjutkan kemabli perjalanan kami sampai semarang kali ini lebih berhati-hati dalam perjalanan. Alhamdulillah...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan kritik maupun saran membangun untuk sempurnanya blog ini, terimakasih