Rabu, 11 Juli 2012

Cerita hari ini untuk selamanya

Aku akan menyelam walau lautan duri sekalipun, Bob's
Menyenangan pastinya bisa menjadi seorang pemimpin di tengah-tengah orang handal. Itulah aku, Mahbub Masduqi nama yang sudah termaktub dalam tinta emas dan di hati sanubari orang yang mengenalku. Sebenarnya tak ada yang begitu istimewa yang dapat kupamerkan kepada orang lain, aku hanya menunjukkan diriku apa adanya. Setiap hari aku hidup sederhana tanpa berfikir terlalu jauh aku akn jadi apa kelak. karena berfikir yang terlampau jauh hanya akan membuat kita takut akan curamnya masa depan yang sebenarnya membawa harapan yang cerah bagi kita. Namun ku tetap meiliki cita-cita tinggi menjadi seorang guru besar serta ulama' besar. Jika difikir-fikir memang agak sukar, tapi itulah aku dengan segala kesederhanaan aku akan berada terdepan dalam barisanku untuk menghadapi segala rintangan yang menghadang sampai  ahir hayat nanti. Tak ada satupun yang kutakuti, aku yakin tak ada yang akan bisa melukaiku ataupun

menjadikanku rendah selama Allah belum berkehendak. Bertahun-tahun hal itu sudah aku alami dan aku buktikan sendiri  bahkan hampir selama aku menjadi seorang yang bernama Bob's, sapaan orang-orang di dekatku. Aku selalu mendapatkan banyak sekali terjangan omong kosong, gunjingan dari setiap orang-orang yang sinis padaku. Itu semua ku anggap angin lalu ibarat kata 'Anjing mengonggong kafilah berlalu'. Untuk apa aku mengurusi ocehan mereka yang sama sekali tak memberikan manfaat untuk kehidupanku. Aku hanya percaya pada Allah, Dia tak akan membuatku celaka karena Dia tahu ada hambanya yang selalu cinta dan taat pada-Nya, yang setiap malam memberikan tangisnya dalam sujud. Yang setiap malam membaca firmannya dalam lantutan syahdu. Aku yakin Allah pun sayang padaku sampai sekarang ini dan seterusya sampai saat dimana nantinya aku akan dipertemukan dengan-Nya dalam syurga.
"Sekali maju jangan menoleh ke belakang" itulah kata-kata ayahku yang selalu terngiang sebelum ku melangkahkan kakiku ke kota Atlas ini. Masih sangat terlihat jelas bagaimana beliau mengatakan setiap kata-kata itu dengan penuh keyakinan dan kemantapan, tak ada keraguan yang terlihat dari sinar matanya. Sunggu aku sangat kagum dengannya. Pun Ibuku, setiap hari ia memberikan nasihat dan doa kepada putera-puteranya agar diberikan kemudahan dalam menempuh hidup ini. Aku yakin dengan doa beliau. Tak ada satupun di dunia ini yang mampu menandingi doa seorang ibu kepada anak-anaknya. Beliau selalu mendoakanku semoga ku diberikan kesehatan dan perlindungan dari segala mara bahaya yang menghadang. Ibuku adalah nyawaku, aku akan sangat menyesal jika air mata beliau sampai menetes karena ulahku. aku akan selalu berusaha aagar Beliau senang, tersenyum dengan senyum manisnya, senyum seperti melihat bayinya terlahir selamat, senyum ketika melihat puteranya tumbuh menjadi orang yang sukses. Aku tak akan membuatmu sedih Ibu, Engkau adalah mutiara hidupku. Di telapak kakimu terdapat syurga yang selalu diimpi-impikan setiap orang. Namun bukan itu yang aku harapkan, aku tidak bergarap apapun dari Ibu. Aku menghormati Ibu bukan karena agar aku dimasukkan ke dalam Syurga-Nya namun aku menghormati Ibu karena Engkau adaalah satu-satunya wanita yang pantas untuk kuhormati, pantas untuk kucium kakinya. Aku akan membahagiakan Engkau Ibu, Aku berjanji.

Semarang, 11 Juli 2012
Mahbub Masduqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan kritik maupun saran membangun untuk sempurnanya blog ini, terimakasih